Thursday, May 1, 2008

sinkronisasi

semuanya bermasalah. termasuk saya sendiri.

kadang-kadang saya berfikir bagaimana kalau kita diminta untuk memilih antara hidup bersama hati atau ditemani otak dan tidak ada pilihan untuk memilih keduanya.

ahh tidak terbayang. walaupun sejujurnya saya ingin lebih memilih hidup tanpa hati karena itu yang membuat saya terkungkung dalam pemikiran kalau sendirian sama saja saya tidak bernyawa. kalau sendirian saya tidak pernah merasa. dan sendirian sering memaksa saya berfikiran untuk mati bunuh diri dan tidak perlu susah-susah lagi melanjutkan segala kebodohan ini.

dan lagi-lagi saya memilih untuk hidup dengan segala penuh logika.
tapi kalau difikir-fikir lagi, hidup hanya dengan logika pun sudah terbayang bagaimana penatnya otak ini yang dipaksa terus menerus untuk mencari segara jawaban petanyaan. ah sekarang saja saya sudah pusing padahal sudah dibantu hati. bagaimana kalau saya hanya punya otak?

makin kesini isi pemikiran saya mulai tidak berbentuk. segalanya saya fikirkan tanpa saya tahu dampaknya bagi saya sendiri. di suatu titik saya merasa takut dengan segala pemikiran saya karena dengan segala pemikiran saya ini saya takut melangkah karena saya akan tahu segala akibatnya. lalu saya harus apa? hidup dgn otak? apa memilih hidup dengan hati?

ahh saya tidak kunjung bisa mengerti kenapa sinkronisasi itu sulit dicari ketika saya inginkan hati dan fikiran menari bersama. ya ya ya. sinkronisasi itu hanya impi.

menurut saya,ketika kita diberi otak dan hati pada dasarnya kita tak akan pernah berjumpa disuatu titik. hei, titik itu akan tiba namun hanya sekali datang ketika kita tidak memerlukan mereka lagi,

karena kita mati.

2 comments:

sixtotwelve said...
This comment has been removed by the author.
sixtotwelve said...

untuk magenta:

saat kamu mencintai hatilogika
saat kamu menyayangi mereka
maka mereka akan bertemu di satu titik

titik dimana mereka akan ada untuk membahagiakan dirimu sendiri

dan mati sama sekali bukan pilihan

hal itu pasti datang
buat apa sih mempercepatnya?
bukannya masih banyak yg ingin dilihat
dinikmati
dan masih banyak yang butuh logika dan hati kita koq.hanya saja terkadang kita hanya terkungkung kepada "orang-orang yang kita inginkan dia membutuhkan kita".betul bukan?:)

buat apa buang nyawa dan waktu untuk hal-hal yang membuat kita pusing.jalani saja yang kita mau.
jika lelah ya berhenti.

"jika penat dipikirkan maka jalani dengan hati,jika hati menyakiti maka pikirkan dengan logika"