untuk magneta,
terima kasih,kata-katamu kembali menggelapkan pandangan.
tidak dalam arti buruk karena menurut saya mungkin,masalah saya adalah saya gampang untuk terlena akan sesuatu.
yang saya rasakan mungkin,bukan kehilangan tapi lebih kepada rasa sakit atas ketidakjujuran,yang kemudian menjadikan diri saya tidak bisa mempercayai seseorang.
tapi kamu benar,apa yang terjadi pada saya pun sama.semua kembali ke pertanyaan apakah kita siap untuk ditinggalkan atau disakiti secara tiba tiba?saya hanya bisa menjawab tidak.kita tidak akan pernah siap tapi kita akan dipaksa siap.kapanpun dan dimanapun.
mungkin bukan trauma yang kamu,atau mungkin saya alami,tapi lebih seperti semacam sinyal untuk berhati hati.bukan berarti orang yang menemani kita berjalan lagi itu akan melakukan sesuatu,tapi siapa yang tahu takdir tuhan?
pengalaman sudah mengajarkan kita.haruskah kita merasakan lagi jika suatu hari nanti terulang lagi.
saya tidak tahu apakah saya bisa kembali sebahagia itu.saya tidak peduli.lagipula saya merasakan semakin jatuh diri saya ke titik terendah hingga tidak ada lagi yang harus dipertaruhkan,saya lebih bisa merasa bebas dan menertawakan diri sendiri.semoga saja saya bisa menemukan dan bisa menikmati seperti yang kamu lakukan sekarang.
apapun itu mag,saya turut bahagia kalau kamu dan dia sekarang sedang menikmatinya.saya turut berbahagia untuk kalian berdua,kamu pantas mendapatkannya mag,semoga kalian bersama hingga akhir hayat:)
No comments:
Post a Comment